Pentingnya Suntik Meningitis Bagi Jemaah Umroh dan Haji
Gambar: pontianak.tribunnews.com
Penyakit meningitis adalah sebuah infeksi atau radang yang menyerang pada selaput otak serta saraf tulang belakang. Penyakit ini bisa disebabkan oleh terinfeksi virus, mikroorganisme, ataupun bakteri. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Para jamaah umroh sebelum pergi ke tanah suci harus melalui beberapa rangkaian yang harus dijalani terlebih dahulu sebelum berangkat, salah satunya ialah dengan pemberian vaksinasi meningitis. Mengapa? Sebab, Arab Saudi merupakan salah satu negara endemik akan penyebaran penyakit meningitis yang terjadi melalui udara.
Entah dari mana asal virus ini. Namun ada yang berargumen bahwa penyebaran virus ini berasal dari negara Afrika. Jika benar, bisa jadi virus ini masuk ke Arab Saudi melalui jamaah haji ataupun umroh dari Negara tersebut. Sementara Mekkah merupakan pusat berkumpulnya seluruh muslim di dunia, maka tak heran jika banyak kaum muslim lainnya yang turut terjangkit.
Kasus yang terjadi pada salah satu artis Indonesia yang terjangkit virus meningitis sepulang dari pelaksanaan umroh, merupakan salah satu pelajarn berharga untuk tidak menyepelekan pemberian vaksinasi. Kebijakan pemerintah terhadap pemberian vaksinasi meningitis kepada para jamaah umroh dan haji sudah diberlakukan sejak tahun 2002.
Vaksinasi yang diberikan tersebut sebenarnya tidak hanya menjaga imun atau antibodi seseorang terhadap penyakit meningitis saja melainkan juga melindungi dari penyakit lainnya seperti AIDS, tuberkulosis, Ebola dan lain-lain.
Suntik vaksin meningitis dapat menghindari seseorang dari radang selaput otak yang mampu menyebabkan kecacatan hingga kematian. Bagi para jamaah umroh, pemberian vaksinasi ini ditandai dengan pemberian buku kartu kuning sebagai bukti bahwa jamaah tersebut sudah diberikan vaksinasi.
Bahkan, pemberian vaksin ini sudah masuk menjadi salah satu syarat utama untuk bisa memperoleh visa umrah, mengingat banyaknya jamaah Indonesia yang terkena penyakit ini setelah selesai dari ibadah suci yang mereka lakukan.
Namun berdasarkan data yang ditemui di lapangan, efek samping seperti ini jarang sekali ditemui dan hanya sedikit sekali yang mengalaminya. Efek samping berikutnya ialah terjadinya pendarahan atau juga timbul rasa gatal dan kemerah-merahan pada lapisan kulit.
Efek samping tersebut memang tidak selamanya diderita oleh jamaah. Tergantung dari kekebalan tubuh dan kondisi tubuh yang menerima asupan imun tersebut. Vaksinasi menjadi penting untuk dilakukan terhadap para calon jamaah umroh agar dapat agar terhindar dari beragam penyakit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka. Dengan begitu, para jamaah bisa pulang ke tanah air dan kembali berkumpul dengan sanak keluarga tanpa dihantui virus berbahaya tersebut.
Para jamaah umroh sebelum pergi ke tanah suci harus melalui beberapa rangkaian yang harus dijalani terlebih dahulu sebelum berangkat, salah satunya ialah dengan pemberian vaksinasi meningitis. Mengapa? Sebab, Arab Saudi merupakan salah satu negara endemik akan penyebaran penyakit meningitis yang terjadi melalui udara.
Entah dari mana asal virus ini. Namun ada yang berargumen bahwa penyebaran virus ini berasal dari negara Afrika. Jika benar, bisa jadi virus ini masuk ke Arab Saudi melalui jamaah haji ataupun umroh dari Negara tersebut. Sementara Mekkah merupakan pusat berkumpulnya seluruh muslim di dunia, maka tak heran jika banyak kaum muslim lainnya yang turut terjangkit.
Kasus yang terjadi pada salah satu artis Indonesia yang terjangkit virus meningitis sepulang dari pelaksanaan umroh, merupakan salah satu pelajarn berharga untuk tidak menyepelekan pemberian vaksinasi. Kebijakan pemerintah terhadap pemberian vaksinasi meningitis kepada para jamaah umroh dan haji sudah diberlakukan sejak tahun 2002.
Vaksinasi yang diberikan tersebut sebenarnya tidak hanya menjaga imun atau antibodi seseorang terhadap penyakit meningitis saja melainkan juga melindungi dari penyakit lainnya seperti AIDS, tuberkulosis, Ebola dan lain-lain.
Suntik vaksin meningitis dapat menghindari seseorang dari radang selaput otak yang mampu menyebabkan kecacatan hingga kematian. Bagi para jamaah umroh, pemberian vaksinasi ini ditandai dengan pemberian buku kartu kuning sebagai bukti bahwa jamaah tersebut sudah diberikan vaksinasi.
Bahkan, pemberian vaksin ini sudah masuk menjadi salah satu syarat utama untuk bisa memperoleh visa umrah, mengingat banyaknya jamaah Indonesia yang terkena penyakit ini setelah selesai dari ibadah suci yang mereka lakukan.
Efek Samping Setelah Suntik Vaksin Miningitis
Sama halnya dengan vaksinasi lainnya, vaksinasi meningitis juga menimbulkan efek samping, yaitu diantaranya ialah terjadinya demam ringan setelah pemberian vaksin yang akan hilang dalam beberapa hari ke depan. Efek samping berikutnya adalah tubuh penerima vaksin terasa pegal dan lemah selama beberapa minggu ke depan akibat suntikan imun tersebut.Namun berdasarkan data yang ditemui di lapangan, efek samping seperti ini jarang sekali ditemui dan hanya sedikit sekali yang mengalaminya. Efek samping berikutnya ialah terjadinya pendarahan atau juga timbul rasa gatal dan kemerah-merahan pada lapisan kulit.
Efek samping tersebut memang tidak selamanya diderita oleh jamaah. Tergantung dari kekebalan tubuh dan kondisi tubuh yang menerima asupan imun tersebut. Vaksinasi menjadi penting untuk dilakukan terhadap para calon jamaah umroh agar dapat agar terhindar dari beragam penyakit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka. Dengan begitu, para jamaah bisa pulang ke tanah air dan kembali berkumpul dengan sanak keluarga tanpa dihantui virus berbahaya tersebut.
Untuk info pendaftaran dan paket umroh 2023 terbaru silakan hubungi kami melalui nomor kontak yang ada dihalaman ini.